Seandainya saja kamu mengerti, bahwa setiap perkataan adalah doa dan setiap perbuatan akan ada balasan.
Termasuk menyakiti hati yang sedang berusaha membahagiakan.
Seandainya saja kamu pun tahu, bahwa sudah seharusnya kau berubah jadi versi terbaikmu, meski kata itu sekarang bukan untuk diriku.
Tapi kuharap tiada lagi korban dari permainanmu.
Seandainya saja kamu mengingat, di mana masa lalu masih melekat dengan erat.
Waktu itu kamu dan aku bertemu di tempat sepi yang kuberi nama ruang rindu.
Hingga akhirnya kita saling mengenal.
Meskipun akhirnya cerita kita belum sempat selesai.
Seandainya saja kamu pernah merasakan apa yang aku rasakan sekarang, tentang kenangan yang harus kembali hilang.
Meskipun akhirnya, di sini aku yang lagi-lagi tersakiti.
Seandainya saja kamu bisa jadi aku.
Untuk merasakan sakit yang aku rasa karenamu.
Tentang seseorang yang selalu menangis, karena orang yang aku cinta, begitu tega menikam dan bertingkah sangat sadis.
Seandainya kamu mengerti diamku.
Bukan berarti tidak memperdulikanmu.
Melainkan agar kau rasa begitu sadisnya dirimu.
Entahlah, ini semacam berubah jadi bentuk yang sering kali lebih baik untuk di simpan.
Seandainya saja kamu mengerti arti hadirku.
Bukan sekedar menanamkan luka padamu.
Bukan sekedar menyakiti hatimu.
Mengertilah dalam kesendirianku.
Seandainya saja kamu tahu, bahwa sampai saat ini, aku mencintaimu.
Tasikmalaya, 25 Agustus 2023
Komentar
Posting Komentar