Saya terkadang heran mengapa setiap apa yang kita rencakan, sering kali tidak sesuai dari apa yang kita harapkan sebelumnya.
Bukan tentang perihal percintaan saja.
Dalam sebuah pekerjaan contohnya, kita sering merencanakan, nanti di tahun ini saya harus jadi direktur nih. Kalaupun tidak.
Setidaknya naik jabatan jadi sekretaris nih.
Tanpa kita pernah menyadari kapasitas yang ada pada diri.
Begitu juga dengan masalah percintaan.
Saya yang masih acap kali buat hubungan itu sebuah hiburan, pernah suatu ketika mempunyai rencana - rencana ataupun sebuah harapan, bahwasannya di umur 25 tahun nanti saya sudah harus nikah nih.
Di umur 25 tahun nanti saya sudah harus punya rumah sendiri nih. Dan masih banyak rencana - rencana saya lainnya.
Tanpa saya pikirin cara mencapainya itu ternyata tak segampang yang saya ucapkan. Belum apa - apa udah nyerah.
Katanya pengen nikah, pengen punya rumah mewah, dan juga pengen punya mobil mewah. Tapi baru kena uji sedikit ngeluh. Apa - apa nyalahin tuhan.
Bilang tuhan tak adil lah, tuhan tak sayang kita lah, tuhan tak melihat kita lah dan masih banyak pemikiran lainnya.
Padahal jika kita lihat dalam Qur'an surah Al - Baqarah ayat 152 yang berisi "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku."
Disini sudah di jelaskan, tuhan tidak akan melupakan umatnya yang senantiasa selalu mengingatnya. Tapi justru kita acap kali lupa, akan kewajiban yang telah tuhan tentukan untuk setiap umatnya.
Mempunyai rencana atau harapan memang tak ada salahnya.
Karena kita hidup di dunia memang butuh target. Cuma, jangan dunia aja yang kita kejar, tapi segala sesuatu yang kita kejar di dunia itu perlu di seimbangkan dengan keimanan dan doa. Karena barang siapa yang sebelum melakukan kegiatan, selalu mengucapkan doa niscaya semua harapannya akan tercapai dengan sempurna. Percayalah!!.
_Goresan pena_
_Riadi komara_
_Tasikmalaya, 4 Agustus 2023_
Komentar
Posting Komentar