Langsung ke konten utama

DEAR DIARY (BERDO'ALAH, NISCAYA TUHAN BERIKAN KEMUDAHAN PADA JALANNYA)

 



Saya terkadang heran mengapa setiap apa yang kita rencakan, sering kali tidak sesuai dari apa yang kita harapkan sebelumnya.

Bukan tentang perihal percintaan saja.

Dalam sebuah pekerjaan contohnya, kita sering merencanakan, nanti di tahun ini saya harus jadi direktur nih. Kalaupun tidak.

Setidaknya naik jabatan jadi sekretaris nih.

Tanpa kita pernah menyadari kapasitas yang ada pada diri.


Begitu juga dengan masalah percintaan.

Saya yang masih acap kali buat hubungan itu sebuah hiburan, pernah suatu ketika mempunyai rencana - rencana ataupun sebuah harapan, bahwasannya di umur 25 tahun nanti saya sudah harus nikah nih.

Di umur 25 tahun nanti saya sudah harus punya rumah sendiri nih. Dan masih banyak rencana - rencana saya lainnya.

Tanpa saya pikirin cara mencapainya itu ternyata tak segampang yang saya ucapkan. Belum apa - apa udah nyerah.

Katanya pengen nikah, pengen punya rumah mewah, dan juga pengen punya mobil mewah. Tapi baru kena uji sedikit ngeluh. Apa - apa nyalahin tuhan.

Bilang tuhan tak adil lah, tuhan tak sayang kita lah, tuhan tak melihat kita lah dan masih banyak pemikiran lainnya.

Padahal jika kita lihat dalam Qur'an surah Al - Baqarah ayat 152 yang berisi "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku."

Disini sudah di jelaskan, tuhan tidak akan melupakan umatnya yang senantiasa selalu mengingatnya. Tapi justru kita acap kali lupa, akan kewajiban yang telah tuhan tentukan untuk setiap umatnya.

Mempunyai rencana atau harapan memang tak ada salahnya.

Karena kita hidup di dunia memang butuh target. Cuma, jangan dunia aja yang kita kejar, tapi segala sesuatu yang kita kejar di dunia itu perlu di seimbangkan dengan keimanan dan doa. Karena barang siapa yang sebelum melakukan kegiatan, selalu mengucapkan doa niscaya semua harapannya akan tercapai dengan sempurna. Percayalah!!.




_Goresan pena_

_Riadi komara_

_Tasikmalaya, 4 Agustus 2023_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seandainya Saja

Seandainya saja kamu mengerti, bahwa setiap perkataan adalah doa dan setiap perbuatan akan ada balasan. Termasuk menyakiti hati yang sedang berusaha membahagiakan. Seandainya saja kamu pun tahu, bahwa sudah seharusnya kau berubah jadi versi terbaikmu, meski kata itu sekarang bukan untuk diriku. Tapi kuharap tiada lagi korban dari permainanmu. Seandainya saja kamu mengingat, di mana masa lalu masih melekat dengan erat. Waktu itu kamu dan aku bertemu di tempat sepi yang kuberi nama ruang rindu. Hingga akhirnya kita saling mengenal. Meskipun akhirnya cerita kita belum sempat selesai. Seandainya saja kamu pernah merasakan apa yang aku rasakan sekarang, tentang kenangan yang harus kembali hilang. Meskipun akhirnya, di sini aku yang lagi-lagi tersakiti. Seandainya saja kamu bisa jadi aku. Untuk merasakan sakit yang aku rasa karenamu. Tentang seseorang yang selalu menangis, karena orang yang aku cinta, begitu tega menikam dan bertingkah sangat sadis. Seandainya kamu mengerti diamku. Bukan ber...

RASAKU

Hariku indah, ketika kicauan burung menyapa merdu di telinga. Ketika hujan terang, muncul lah pelangi. Ketika kamu menyapaku dengan puisi. Yang berkedok pengagum rahasia.  Lucunya cerita itu jika kuingat-ingat..  Dan lebih lucunya aku tak merasa kalau puisi yang kamu tulis ditujukan untukku. Yahh... Bisa di bilang aku makhluk yang tak peka..   Padahal kamu tak tahu di hati ini berharap. Kapan ya, aku punya pengagum rahasia? Kapan ya, aku dibuatin puisi romantis? Kataku dalam hati..  Perkenalan tanpa sengaja  Ocehan yang tak berfaedah Gurauan yang sangat receh Itu saja sudah berkesan..  Apalagi sekarang saat kita berbincang via suara..  Tanpa kita sadari dari musibah  Kita semakin dekat dan melekat Semakin berhasrat dan memikat. Rasa yang semakin besar berkobar Tanpa sadar cinta kita pun semakin mekar. Wahai tuan Kau tahu rasaku semakin tak karuan Jiwaku tak beraturan, karena cintamu bikin aku kecanduan Aku tersesat dengan cintamu Aku terbuai ...

Senja yang Cemburu

Senja yang Cemburu Pada gemintang yang merayu Memeluk senja begitu syahdu Mencintai adalah tentang rasa Pertemuan kita ibaratkan cinta Bayang semu seperti kata ikatan  Genggaman tangan seolah menjauh  Senyum dan tawamu sebuah saksi  Kata merelakan tidak pernah ada  Yang ada hanya sisa cemburu Perihal rasa yang tak bertemu Apakah kamu pernah melihat  Kumbang yang tak bersayap ia begitu pesakitan dengan lukanya,  selayaknya seorang kekasih  yang kehilangan pelukan hangat cinta Andai semuanya masih sama  Mungkin tempat ini akan berbeda Tidak lagi terkutuk pada kesendirian. Indie Sunandri, 2023