Langsung ke konten utama

DEAR DIARY (HIDUP ITU BUTUH KESEIMBANGAN)



Pada dasarnya kita adalah manusia yang diciptakan untuk berpasang - pasangan.

Seperti layaknya manusia pertama dan kedua di muka bumi, yaitu nabi adam dan siti hawa. Mereka adalah sepaket yang pernah terpisahkan juga.

Pernah dipersatukan terlebih dahulu di surga lalu kemudian dipisahkan setelah diturunkan ke dunia karena telah lalai melanggar larangan allah swt.

Mereka sempat terpisah sangat lama dan kemudian di pertemukan kembali.

Dari situ kita bisa ambil kesimpulan, bahwa sebenarnya sejauh apapun jarak yang memisahkan aku sama kamu, jika tuhan merestui kita untuk bersatu pada akhirnya akan dipersatukan juga.

Sekeras apapun cobaan menghadang hubungan kita, jika tuhan memang menakdirkan kita untuk bisa mengucap kata sah di altar megah pernikahan.

Maka suatu saat kita akan di persatukan juga. Percayalah !! janji allah itu mutlak.


Tapi entah kenapa kita acap kali sering menyalahkan tuhan, terhadap apa yang kita alami. Katanya "Tuhan, kok tuhan jahat sih pisahkan aku sama dia, tuhan kok gak adil sih ambil dia kembali secepat ini".

Tanpa kita ketahui bahwa semuanya itu sudah berdasarkan kehendaknya.

Dan selalu ada cerita - cerita selanjutnya.

Baik akan bahagia atau terluka, baik akan suka atau duka. Semuanya sudah di tentukan dibuku takdir masing - masing umatnya. Tugas kita sebagai manusia hanya bisa menerima dengan lapang.

Dan terus dekatkan diri padanya. Sebab alasan satu - satunya kenapa kita sering mudah berpisah sama pasangan adalah karena tuhan cemburu sama kita, tuhan butuh waktu kita, bukan hanya untuk menemani si ayang terus terusan.

Justru jika kita sayang sama pasangan kita, sayangi lah dulu penciptanya.

Niscaya hubungan kita akan selalu diberikan kelancaran.


Kita berakhir sama pasangan itu bukan sebuah akhir semuannya, tapi justru disitu tuhan sayang sama kita.

Terkadang kita acap kali lupa, kita selalu nuntut pasangan kita untuk selalu jadi prioritasanya. Tanpa kalian sadari tuhan juga pengen dijadikan prioritasmu.

Jadi jika kita pengen di prioritaskan pasanganmu prioritaskan dulu tuhanmu.

Karena pada dasarnya hidup itu butuh keseimbangan, jangan cuma dunianya aja yang di kejar akhirat juga ya. Dan semoga segala sesuatu yang telah kita lakukan semoga senantiasa sudah termasuk orang - orang yang di restui jalannya sama tuhan.

Aamin ya allah ya rabbal alamin.




Goresan pena

Riadi komara

_ Tasikmalaya, 7 Agustus 2023_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seandainya Saja

Seandainya saja kamu mengerti, bahwa setiap perkataan adalah doa dan setiap perbuatan akan ada balasan. Termasuk menyakiti hati yang sedang berusaha membahagiakan. Seandainya saja kamu pun tahu, bahwa sudah seharusnya kau berubah jadi versi terbaikmu, meski kata itu sekarang bukan untuk diriku. Tapi kuharap tiada lagi korban dari permainanmu. Seandainya saja kamu mengingat, di mana masa lalu masih melekat dengan erat. Waktu itu kamu dan aku bertemu di tempat sepi yang kuberi nama ruang rindu. Hingga akhirnya kita saling mengenal. Meskipun akhirnya cerita kita belum sempat selesai. Seandainya saja kamu pernah merasakan apa yang aku rasakan sekarang, tentang kenangan yang harus kembali hilang. Meskipun akhirnya, di sini aku yang lagi-lagi tersakiti. Seandainya saja kamu bisa jadi aku. Untuk merasakan sakit yang aku rasa karenamu. Tentang seseorang yang selalu menangis, karena orang yang aku cinta, begitu tega menikam dan bertingkah sangat sadis. Seandainya kamu mengerti diamku. Bukan ber...

RASAKU

Hariku indah, ketika kicauan burung menyapa merdu di telinga. Ketika hujan terang, muncul lah pelangi. Ketika kamu menyapaku dengan puisi. Yang berkedok pengagum rahasia.  Lucunya cerita itu jika kuingat-ingat..  Dan lebih lucunya aku tak merasa kalau puisi yang kamu tulis ditujukan untukku. Yahh... Bisa di bilang aku makhluk yang tak peka..   Padahal kamu tak tahu di hati ini berharap. Kapan ya, aku punya pengagum rahasia? Kapan ya, aku dibuatin puisi romantis? Kataku dalam hati..  Perkenalan tanpa sengaja  Ocehan yang tak berfaedah Gurauan yang sangat receh Itu saja sudah berkesan..  Apalagi sekarang saat kita berbincang via suara..  Tanpa kita sadari dari musibah  Kita semakin dekat dan melekat Semakin berhasrat dan memikat. Rasa yang semakin besar berkobar Tanpa sadar cinta kita pun semakin mekar. Wahai tuan Kau tahu rasaku semakin tak karuan Jiwaku tak beraturan, karena cintamu bikin aku kecanduan Aku tersesat dengan cintamu Aku terbuai ...

Senja yang Cemburu

Senja yang Cemburu Pada gemintang yang merayu Memeluk senja begitu syahdu Mencintai adalah tentang rasa Pertemuan kita ibaratkan cinta Bayang semu seperti kata ikatan  Genggaman tangan seolah menjauh  Senyum dan tawamu sebuah saksi  Kata merelakan tidak pernah ada  Yang ada hanya sisa cemburu Perihal rasa yang tak bertemu Apakah kamu pernah melihat  Kumbang yang tak bersayap ia begitu pesakitan dengan lukanya,  selayaknya seorang kekasih  yang kehilangan pelukan hangat cinta Andai semuanya masih sama  Mungkin tempat ini akan berbeda Tidak lagi terkutuk pada kesendirian. Indie Sunandri, 2023