Langsung ke konten utama

DEAR DIARY (SEKEDAR RUMAH SINGGAH)



Ditulis : Riadi 


Kalau boleh jujur

Jujur gue capek ngadepin orang orang yang seolah olah datang sekedar cuma sandiwara.

Datang saat mereka luka

Seolah olah gue aktor komedi yang dia bayar buat hibur sedihnya mereka 

Tanpa mereka tau dibalik semua ketawa nya gue ada hati yang terus terusan di patahkan.

Jujur gue capek ngadepin orang orang yang seolah datang ke gue itu sekedar pengen berobat jalan, udah kaya dokter kandungan yang harus periksa rutinan.

Tanpa mereka tau

Sebenernya gue juga butuh obat untuk sembuh bukan hanya dijadikan penyembuh.

Mereka datang dengan serentetan masalahnya masing masing

Dan bodohnya gue, gue cenderung mendengarkan semua curhatan curhatan mereka yang entah benar atau tidak.

Gue seolah olah menjadi motivator bagi hidup mereka, hingga suatu ketika dia bilang katanya "Aku nyaman sama kamu"

Dan begonya gue, lagi lagi gue kejebak omongan omongan manis kayak gitu.

Bahkan salahnya gue, terlalu cepet sekali membuka hati untuk orang baru hingga akhirnya harus dipatahkan lagi.

Mereka datang dengan serentetan masasalahnya

Dan bilang nyaman juga hanya sekedarnya.


Jujur ya kalau bilang capek, gue capek di posisi harus jadi rumah singgah mereka.

Lagi pula siapa yang mau , jika kita harus terjerembab cinta terhadap orang yang masih di hantui bayangan masalalunya.

Pasti tidak ada yang mau seperti itu.

Namun lagi lagi gue kembali terjerembab dilubang yang sama.

Begonya gue

Udah tau itu bakalan jatuh malah terus maju

Udah tau itu bakalan bikin sakit terus di deketin.

Itulah gue, selalu berusaha nampak jadi gladiator dihadapan orang, padahal diri sendiripun butuh perhatian.

Selalu dipaksa harus mengerti orang lain padahal diri sendiripun butuh dimengerti.


Kuat gak jadi gue ?

gue sendiripun kadang lelah.

Disindir orang katanya udah kayak piala bergilir tanpa mereka tau disini siapa yang mau gonta ganti pasangan.

Gue juga pengen dapetin orang yang bisa menetap bukan sekedar singgah.

Gue juga pengen nemuin orang tulus bukan yang datang cuma sekedar modus.

Namun mungkin gue belum bisa nemuin sosok sosok itu.


Untuk orang orang yang datang cuma sekedar curhat dengan drama yang hebat.

Semoga secepatnya permasalahan kalian selesai ya.

Semoga kalian bisa tersenyum lagi

Terimakasih atas singgah dan bertamunya.




Tasikmalaya, 21 Juli 2023

Pukul : 00.14 WIB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seandainya Saja

Seandainya saja kamu mengerti, bahwa setiap perkataan adalah doa dan setiap perbuatan akan ada balasan. Termasuk menyakiti hati yang sedang berusaha membahagiakan. Seandainya saja kamu pun tahu, bahwa sudah seharusnya kau berubah jadi versi terbaikmu, meski kata itu sekarang bukan untuk diriku. Tapi kuharap tiada lagi korban dari permainanmu. Seandainya saja kamu mengingat, di mana masa lalu masih melekat dengan erat. Waktu itu kamu dan aku bertemu di tempat sepi yang kuberi nama ruang rindu. Hingga akhirnya kita saling mengenal. Meskipun akhirnya cerita kita belum sempat selesai. Seandainya saja kamu pernah merasakan apa yang aku rasakan sekarang, tentang kenangan yang harus kembali hilang. Meskipun akhirnya, di sini aku yang lagi-lagi tersakiti. Seandainya saja kamu bisa jadi aku. Untuk merasakan sakit yang aku rasa karenamu. Tentang seseorang yang selalu menangis, karena orang yang aku cinta, begitu tega menikam dan bertingkah sangat sadis. Seandainya kamu mengerti diamku. Bukan ber...

RASAKU

Hariku indah, ketika kicauan burung menyapa merdu di telinga. Ketika hujan terang, muncul lah pelangi. Ketika kamu menyapaku dengan puisi. Yang berkedok pengagum rahasia.  Lucunya cerita itu jika kuingat-ingat..  Dan lebih lucunya aku tak merasa kalau puisi yang kamu tulis ditujukan untukku. Yahh... Bisa di bilang aku makhluk yang tak peka..   Padahal kamu tak tahu di hati ini berharap. Kapan ya, aku punya pengagum rahasia? Kapan ya, aku dibuatin puisi romantis? Kataku dalam hati..  Perkenalan tanpa sengaja  Ocehan yang tak berfaedah Gurauan yang sangat receh Itu saja sudah berkesan..  Apalagi sekarang saat kita berbincang via suara..  Tanpa kita sadari dari musibah  Kita semakin dekat dan melekat Semakin berhasrat dan memikat. Rasa yang semakin besar berkobar Tanpa sadar cinta kita pun semakin mekar. Wahai tuan Kau tahu rasaku semakin tak karuan Jiwaku tak beraturan, karena cintamu bikin aku kecanduan Aku tersesat dengan cintamu Aku terbuai ...

Senja yang Cemburu

Senja yang Cemburu Pada gemintang yang merayu Memeluk senja begitu syahdu Mencintai adalah tentang rasa Pertemuan kita ibaratkan cinta Bayang semu seperti kata ikatan  Genggaman tangan seolah menjauh  Senyum dan tawamu sebuah saksi  Kata merelakan tidak pernah ada  Yang ada hanya sisa cemburu Perihal rasa yang tak bertemu Apakah kamu pernah melihat  Kumbang yang tak bersayap ia begitu pesakitan dengan lukanya,  selayaknya seorang kekasih  yang kehilangan pelukan hangat cinta Andai semuanya masih sama  Mungkin tempat ini akan berbeda Tidak lagi terkutuk pada kesendirian. Indie Sunandri, 2023