Langsung ke konten utama

Dear diary(TERIMAKASIH AKSARA SENJA DAN LINGGA ANAR)

Pada fase ini saya benar - benar merasakan, 

hal - hal yang membuat saya kali ini bingung, ketika saya memutuskan untuk berhenti menulis. Namun dengan kencangnya support dari sahabat - sahabat pun berdatangan.

Mereka bilang " jangan berhenti teruslah bereksperesi, masih ada kita yang selalu menunggu karyamu".

Bahkan sahabat dekat sekaligus guru dalam perihal menulis saya pun ikut menyemangati. Katanya "Lord waktu rehat lu dalam menulis jangan lama - lama ya cukup 1 hari aja, karena grup aksara senja ini baru mau memulai masa lu mau berhenti".

Dari grup itu yang akhirnya bikin aku semangat lagi dalam menulis.

Oh ya sedikit bercerita Aksara senja adalah salah satu komunitas yang saya duduki sekarang. Grup itu adalah tempat dimana saya nge share curhatan saya lewat tulisan - tulisan saya. Termasuk dalam perihal saya meminta pendapat tentang penulisan.

Bahkan mereka selalu berikan support lebih terhadap saya, disaat orang - orang banyak menjatuhkan saya, mereka justru berikan semangat yang lebih.

Disaat circle anak - anak literasi lain sedang asyik saling menjatuhkan, tapi sahabat ku satu ini selalu berikan wejangan yang cukup buat saya selalu bangkit. Sebut saja namanya Lingga anar.

Dia adalah sahabat sekaligus guru saya dalam penulisan.

Disaat semua orang asyik mengomentari Tapi tidak dengan dia, dia justru buat aku terus - terusan bangkit disaat orang - orang mengeluarkan komentar - komentar yang sebenarnya buat hati justru sakit.

Katanya " Lu gak usah pesimis atas karya apa yang lu tulis. Jangan menyerah ikuti kata hatimu dalam penulisan. Jangan pusing - pusing mikirin patokan dalam sebuah puisi, karena puisi sekarang cenderung luwes dan bebas, jadi ikuti lah alur ternyamannya untuk lu bercerita".

Dari situlah saya mengerti, bahwa setiap orang mempunyai gaya ternyamannya untuk menulis.

Jadi untuk kalian yang suka menulis tetaplah berkarya, jangan pernah mendengarkan orang - orang yang cenderung suka berkomentar. Karena sejatinya orang - orang yang menjudge karya kita itu adalah orang - orang yang sebenarnya menyukai karya kita tapi cenderung bersembunyi dibalik kata hatters.

Terimakasih karena aksara senja ini saya bisa mengerti banyak hal yang tak pernah saya ketahui sebelumnya. Termasuk dalam hal - hal penulisan ini contohnya.

Terimakasih aksara senja berkat kalian saya bisa bangkit dari fase terlelah saya.


_Goresan pena_

_Riadi komara_

_Tasikmalaya, 8 Agustus 2023_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seandainya Saja

Seandainya saja kamu mengerti, bahwa setiap perkataan adalah doa dan setiap perbuatan akan ada balasan. Termasuk menyakiti hati yang sedang berusaha membahagiakan. Seandainya saja kamu pun tahu, bahwa sudah seharusnya kau berubah jadi versi terbaikmu, meski kata itu sekarang bukan untuk diriku. Tapi kuharap tiada lagi korban dari permainanmu. Seandainya saja kamu mengingat, di mana masa lalu masih melekat dengan erat. Waktu itu kamu dan aku bertemu di tempat sepi yang kuberi nama ruang rindu. Hingga akhirnya kita saling mengenal. Meskipun akhirnya cerita kita belum sempat selesai. Seandainya saja kamu pernah merasakan apa yang aku rasakan sekarang, tentang kenangan yang harus kembali hilang. Meskipun akhirnya, di sini aku yang lagi-lagi tersakiti. Seandainya saja kamu bisa jadi aku. Untuk merasakan sakit yang aku rasa karenamu. Tentang seseorang yang selalu menangis, karena orang yang aku cinta, begitu tega menikam dan bertingkah sangat sadis. Seandainya kamu mengerti diamku. Bukan ber...

RASAKU

Hariku indah, ketika kicauan burung menyapa merdu di telinga. Ketika hujan terang, muncul lah pelangi. Ketika kamu menyapaku dengan puisi. Yang berkedok pengagum rahasia.  Lucunya cerita itu jika kuingat-ingat..  Dan lebih lucunya aku tak merasa kalau puisi yang kamu tulis ditujukan untukku. Yahh... Bisa di bilang aku makhluk yang tak peka..   Padahal kamu tak tahu di hati ini berharap. Kapan ya, aku punya pengagum rahasia? Kapan ya, aku dibuatin puisi romantis? Kataku dalam hati..  Perkenalan tanpa sengaja  Ocehan yang tak berfaedah Gurauan yang sangat receh Itu saja sudah berkesan..  Apalagi sekarang saat kita berbincang via suara..  Tanpa kita sadari dari musibah  Kita semakin dekat dan melekat Semakin berhasrat dan memikat. Rasa yang semakin besar berkobar Tanpa sadar cinta kita pun semakin mekar. Wahai tuan Kau tahu rasaku semakin tak karuan Jiwaku tak beraturan, karena cintamu bikin aku kecanduan Aku tersesat dengan cintamu Aku terbuai ...

Senja yang Cemburu

Senja yang Cemburu Pada gemintang yang merayu Memeluk senja begitu syahdu Mencintai adalah tentang rasa Pertemuan kita ibaratkan cinta Bayang semu seperti kata ikatan  Genggaman tangan seolah menjauh  Senyum dan tawamu sebuah saksi  Kata merelakan tidak pernah ada  Yang ada hanya sisa cemburu Perihal rasa yang tak bertemu Apakah kamu pernah melihat  Kumbang yang tak bersayap ia begitu pesakitan dengan lukanya,  selayaknya seorang kekasih  yang kehilangan pelukan hangat cinta Andai semuanya masih sama  Mungkin tempat ini akan berbeda Tidak lagi terkutuk pada kesendirian. Indie Sunandri, 2023