Ternyata menjadi dewasa itu tak semudah yang aku kira sebelumnya.
Begitu banyak problematika kehidupan yang harus kita hadapi.
Terlebih lagi disaat kepergian mu bu.
Meski kau bukanlah ibu kandungku, namun peranmu lebih nyata bu, ketimbang mereka yang menelantarkan anaknya di tengah rasa butuh.
Tidak bisa ku pungkiri, meskipun aku egois untuk mengatakan tidak butuh kehadiran mereka, namun layaknya anak-anak lain aku juga butuh kehadiran mereka.
Sering kali aku berpikir " ingin sekali rasanya aku mati saja".
Bahkan pernah aku bertanya-tanya pada diriku sendiri.
Layak tidak sih aku bahagia?
Mengapa sih harus dilahirkan ke dunia, jika harus menelan kepahitan ini terus menerus?
Pikiran dan hatiku sering kali bertabrakan.
Kemelut, kisruh dan terjadi huru- hara.
Bu, andai kau mendengar suaraku.
Aku disini rindu kehadiranmu.
Ingin sekali kuceritakan padamu, tentang kerasnya kehidupan.
Dan ingin sekali kuceritakan padamu bahwa anakmu telah gagal bu, gagal menjadi apa yang kau mau.
Ibu dulu pernah bilang padaku.
"Anakku, jadilah seseorang yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama.
Anakku sayang, jadilah seseorang yang bisa di andalkan.
Anakku sayang, jadilah sosok laki-laki yang nantinya bisa menjaga keluargamu, tidak seperti ayah kandungmu.
Bahkan ibu pernah juga bilang padaku sebelum perginya. Hiduplah kalian dengan saling mengasihi, jaga ayahmu".
Tapi bu, kini anakmu telah gagal.
Gagal menjaga amanat-amanat terakhirmu.
Anakmu telah gagal bu menjalankan pesan yang ibu mau.
Bu, ibu baik - baik aja kan di surga?
Ibu tidur tenang kan di peristirahatanmu?
Ibu sudah menunggu anakmu kan di sana?
Semoga kita bisa bertemu ya bu.
Bu, ingat nggak dulu ibu sering nangis dikala anakmu sakit?
Ibu ingat nggak dulu kalau aku nangis karena cinta ibu juga suka nangis?
Dan kini anakmu gagal bu, anakmu ingin pulang bu.
Anakmu lelah menghadapi kerasnya dunia.
Sejak vonis dokter itu masih sering kali jadi pikiran anakmu.
Apalagi sekarang tanpa ada sosok yang bisa mensupport ku penuh sepertimu.
Bu, tunggu aku di surga ya.
Salam dari anakmu yang nakal dan telah gagal.
Riadi Komara
Tasikmalaya, 25 Agustus 2023
Komentar
Posting Komentar