Langsung ke konten utama

HANYA SEBUAH HARAP




Karya : Riadi komara


Hari ini kutemukan kembali kehangatan.

Setelah aku terjebak dalam kedinginan. Semenjak kau datang dengan senyuman.

Kini aku temukan lagi sebuah harapan.


Kisah cinta yang telah lama menghilang.

Kini dengan cepat kembali datang. Karenamu mampu hadir bersama bayang.

Memorak - porandakan gundah yang dahulu terbentang.


Aku tak pernah berpikir sebelumnya.

Kau akan datang secara nyata.

Mengisi hati yang pernah tergores luka.

Karena dia yang kini pergi begitu saja.


Hatiku kini luluh.

Aku kembali terjatuh.

Entahlah keadaan kali ini buat aku kembali tersentuh.

Dan membuatku berada di posisi butuh.


Aku tak mengerti akan apa akal pikirku.

Seolah olah hati ini bersitegang dengan otakku. 

Hatiku yang mulai menanamkan harap padamu.

Sementara otakku yang terus berpikir tidak ingin terluka seperti dulu.


Hari demi hari aku sering terpikir masalah itu.

Akankah egoku ingin memilikimu bisa terwujud ?

Sampai sampai ku tak sadar semakin lama aku bersamamu.

Semakin pekat pula hatiku terpaut olehmu.



Aneh memang entah kapan mulainya. 

Aku tak tau betul kapan kiranya 

Yang jelas kini aku tak bisa mengira ngira. Sampai kapan rasa ini akan tumbuh sendirian.


Aku sangat ingin sekali suatu saat nanti Tanaman yang ku beri nama cinta ini 

Akan ada seseorang yang menyirami.

Namun itulah hanya harapanku dan biarkan ku simpan di dalam lubuk hati.



"Cinta datang mengisi kosongnya waktu, tanpa pernah kita duga kapan dia akan datang, tanpa pernah kita minta kapan dia akan pulang. Namun kali ini aku tidak berpikir sama sekali untuk pulang, aku ingin menetap bersamamu sampai kita dipersatukan dalam satu atap".





Tasikmalaya, 13 Agustus 2023.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seandainya Saja

Seandainya saja kamu mengerti, bahwa setiap perkataan adalah doa dan setiap perbuatan akan ada balasan. Termasuk menyakiti hati yang sedang berusaha membahagiakan. Seandainya saja kamu pun tahu, bahwa sudah seharusnya kau berubah jadi versi terbaikmu, meski kata itu sekarang bukan untuk diriku. Tapi kuharap tiada lagi korban dari permainanmu. Seandainya saja kamu mengingat, di mana masa lalu masih melekat dengan erat. Waktu itu kamu dan aku bertemu di tempat sepi yang kuberi nama ruang rindu. Hingga akhirnya kita saling mengenal. Meskipun akhirnya cerita kita belum sempat selesai. Seandainya saja kamu pernah merasakan apa yang aku rasakan sekarang, tentang kenangan yang harus kembali hilang. Meskipun akhirnya, di sini aku yang lagi-lagi tersakiti. Seandainya saja kamu bisa jadi aku. Untuk merasakan sakit yang aku rasa karenamu. Tentang seseorang yang selalu menangis, karena orang yang aku cinta, begitu tega menikam dan bertingkah sangat sadis. Seandainya kamu mengerti diamku. Bukan ber...

RASAKU

Hariku indah, ketika kicauan burung menyapa merdu di telinga. Ketika hujan terang, muncul lah pelangi. Ketika kamu menyapaku dengan puisi. Yang berkedok pengagum rahasia.  Lucunya cerita itu jika kuingat-ingat..  Dan lebih lucunya aku tak merasa kalau puisi yang kamu tulis ditujukan untukku. Yahh... Bisa di bilang aku makhluk yang tak peka..   Padahal kamu tak tahu di hati ini berharap. Kapan ya, aku punya pengagum rahasia? Kapan ya, aku dibuatin puisi romantis? Kataku dalam hati..  Perkenalan tanpa sengaja  Ocehan yang tak berfaedah Gurauan yang sangat receh Itu saja sudah berkesan..  Apalagi sekarang saat kita berbincang via suara..  Tanpa kita sadari dari musibah  Kita semakin dekat dan melekat Semakin berhasrat dan memikat. Rasa yang semakin besar berkobar Tanpa sadar cinta kita pun semakin mekar. Wahai tuan Kau tahu rasaku semakin tak karuan Jiwaku tak beraturan, karena cintamu bikin aku kecanduan Aku tersesat dengan cintamu Aku terbuai ...

Senja yang Cemburu

Senja yang Cemburu Pada gemintang yang merayu Memeluk senja begitu syahdu Mencintai adalah tentang rasa Pertemuan kita ibaratkan cinta Bayang semu seperti kata ikatan  Genggaman tangan seolah menjauh  Senyum dan tawamu sebuah saksi  Kata merelakan tidak pernah ada  Yang ada hanya sisa cemburu Perihal rasa yang tak bertemu Apakah kamu pernah melihat  Kumbang yang tak bersayap ia begitu pesakitan dengan lukanya,  selayaknya seorang kekasih  yang kehilangan pelukan hangat cinta Andai semuanya masih sama  Mungkin tempat ini akan berbeda Tidak lagi terkutuk pada kesendirian. Indie Sunandri, 2023