Lagi - lagi aku harus terjebak lautan perih penuh luka.
Dan kian hari semuanya seakan - akan buat aku kembali menemukan nestapa.
Dahulu karena dia yang memutuskan untuk pergi karena di jodohkan.
Kini karena kamu yang pamit pergi begitu saja. katamu " maaf ya aku harus menghilang, karena aku udah mau tunangan doain ya semoga lancar".
Mendengar hal itu sebenarnya benci sekali untuk aku ungkapkan kata amin, ingin sekali rasanya mengumpat kata - kata yang sebaliknya " ya semoga cepet bubar ya" Batinku.
Namun akhirnya bibir mengucapkan kata berbeda, tetap saja kata yang terucap adalah kata amin.
Kadang aku heran, mengapa harus datang jika ujungnya hanya sekedar jadikan persinggahan ?
Mengapa harus seolah - olah patah jika kenyaataan kau sedang bersenang - senang ?
Namun sekeras apapun aku memohon semakin kamu menjauh.
Kalau boleh jujur, kali ini kau berhasil runtuhkan lagi mahligai cinta ini.
Sampai aku lelah membangunnya.
Karena acap kali seperti itu.
Berdiri lalu roboh lagi.
Bahagia lalu dipatahkan lagi.
Baru saja sembuh lalu harus terlukai lagi.
Acap kali seperti itu dan seperti itu.
Teruntuk kamu yang bawakan luka baru
Terimakasih ya atas hadirnya dirimu
Meski tidak untuk menetap di hatiku
Namun setidaknya kamu pernah menjadi bagian lukaku.
Salam dariku lelaki sampahmu.
_Riadi komara_
Tasikmalaya, 7 agustus 2023
Komentar
Posting Komentar