Langsung ke konten utama

KAMU ABADI DI DIRI INI



Kau asing, sudah tak ada kata antara kita. Bisu dibawa masa. Tawamu bukan aku lagi alasannya. Katamu "mari mereka peta masing-masing"

Di saat segala cerita di kota ini tentang kita, tua berdua dan segala masa depan penuh warna. 

Lenyap, semuanya berubah kala kita sudah tak searah.

Hilang. Sudah tak ada kabar tiap pagi datang. Tak ada lagi kalimat penenang kala malam-malam yang penuh kemelut. Senyap. Tak lagi ku dengar riuh tawa atau keluh serta rengek beserta dengkuran kala terlelap.

Sepi, amat sunyi, aku sendirian. Membuat isi kepalaku berhamburan merajai setiap ruang.

Malam ini pun menjadi waktu untuk aku meramu kenangan yang lalu. Kembali pada moment penuh riuh akan bahagia serta luka. Pada saat kata 'kita' masih ada. Dimana akulah penyebab tawamu satu-satunya. Aku rumah bagi segala resahmu.

Meski kini kau hanya bisa aku lihat dalam ingatan yang sewaktu-waktu berterbangan. Atau kala malam tiba disaat ribuan bintang mengukir parasmu yang terlihat jelas pada retinaku.

Aku kemas tentangmu sebegitu rapi—kenangan yang akan abadi didiri ini. 

Kau akan slalu ada,

Meski hanya hinggap di kepala.

Setiap 'masa' akan slalu ada kamu didalamnya.


-Lm

14 Juli 2023. (Bumi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seandainya Saja

Seandainya saja kamu mengerti, bahwa setiap perkataan adalah doa dan setiap perbuatan akan ada balasan. Termasuk menyakiti hati yang sedang berusaha membahagiakan. Seandainya saja kamu pun tahu, bahwa sudah seharusnya kau berubah jadi versi terbaikmu, meski kata itu sekarang bukan untuk diriku. Tapi kuharap tiada lagi korban dari permainanmu. Seandainya saja kamu mengingat, di mana masa lalu masih melekat dengan erat. Waktu itu kamu dan aku bertemu di tempat sepi yang kuberi nama ruang rindu. Hingga akhirnya kita saling mengenal. Meskipun akhirnya cerita kita belum sempat selesai. Seandainya saja kamu pernah merasakan apa yang aku rasakan sekarang, tentang kenangan yang harus kembali hilang. Meskipun akhirnya, di sini aku yang lagi-lagi tersakiti. Seandainya saja kamu bisa jadi aku. Untuk merasakan sakit yang aku rasa karenamu. Tentang seseorang yang selalu menangis, karena orang yang aku cinta, begitu tega menikam dan bertingkah sangat sadis. Seandainya kamu mengerti diamku. Bukan ber...

Senja yang Cemburu

Senja yang Cemburu Pada gemintang yang merayu Memeluk senja begitu syahdu Mencintai adalah tentang rasa Pertemuan kita ibaratkan cinta Bayang semu seperti kata ikatan  Genggaman tangan seolah menjauh  Senyum dan tawamu sebuah saksi  Kata merelakan tidak pernah ada  Yang ada hanya sisa cemburu Perihal rasa yang tak bertemu Apakah kamu pernah melihat  Kumbang yang tak bersayap ia begitu pesakitan dengan lukanya,  selayaknya seorang kekasih  yang kehilangan pelukan hangat cinta Andai semuanya masih sama  Mungkin tempat ini akan berbeda Tidak lagi terkutuk pada kesendirian. Indie Sunandri, 2023

RASAKU

Hariku indah, ketika kicauan burung menyapa merdu di telinga. Ketika hujan terang, muncul lah pelangi. Ketika kamu menyapaku dengan puisi. Yang berkedok pengagum rahasia.  Lucunya cerita itu jika kuingat-ingat..  Dan lebih lucunya aku tak merasa kalau puisi yang kamu tulis ditujukan untukku. Yahh... Bisa di bilang aku makhluk yang tak peka..   Padahal kamu tak tahu di hati ini berharap. Kapan ya, aku punya pengagum rahasia? Kapan ya, aku dibuatin puisi romantis? Kataku dalam hati..  Perkenalan tanpa sengaja  Ocehan yang tak berfaedah Gurauan yang sangat receh Itu saja sudah berkesan..  Apalagi sekarang saat kita berbincang via suara..  Tanpa kita sadari dari musibah  Kita semakin dekat dan melekat Semakin berhasrat dan memikat. Rasa yang semakin besar berkobar Tanpa sadar cinta kita pun semakin mekar. Wahai tuan Kau tahu rasaku semakin tak karuan Jiwaku tak beraturan, karena cintamu bikin aku kecanduan Aku tersesat dengan cintamu Aku terbuai ...