Langsung ke konten utama

MENCINTAI DALAM DIAM


 "Mencintai dalam diam"



Karya : Riadi komara



Bella : Der aku mau tanya sama kamu ?


Deri : Tanya apa bell ?


Bella : Yang semalam kamu bilang, apakah itu benar ?


Deri : Emang semalam aku ngomong apa ?


Bella : Gak usah pura - pura lupa deh.


Deri : Bukan pura - pura lupa loh bell. emang aku ngomong apa semalam ?


Bella : Kamu bilang tentang rasa kamu sama aku, apakah itu benar ?


Deri : Hah ? emang aku ngomong apa sih ?


Bella : Ishh, kamu kenapa ? lagi mabok kecubung ya ?


Deri : Apaan sih ? mana ada, aku lagi normal loh. ngomong aja, mungkin aku lupa


Bella : Semalam kamu bilang katanya, kamu sayang sama aku, apakah yang kamu omongin itu benar ?


Deri : Hmm,  harus aku jawab ya ?


Bella : Ya jawab lah, kan aku nanya


Deri : Kalaupun aku jawab, kan belum tentu aku bisa milikin kamu.


Bella : Maksudnya, kenapa kamu bilang gitu ?


Deri : Ya kan aku ngerti siapa kamu, aku tahu kamu lagi deket sama siapa, dan gak mungkin aku nyakitin perasaannya juga.


Bella : Kan aku sama dia cuma sekedar candaan loh der. kita just status aja.


Deri : Bell, aku tahu mulut mu bicara kayak gitu, tapi enggak dengan dia. Dia menunjukan sikap berbeda sma kamu. masa kamu gak paham sih.


Bella : Aku gak pernah mau ngurusin hal - hal yang justru malah nambah pikiran aku ya, karena aku ngurusin hidupku aja masih ribet.


Deri : Ya aku paham, tapi aku lihat sikap dia sama kamu itu beda loh bell. Dan aku gak mau nyakitin perasaan temenku sendiri.


Bella : Ya kan dia juga bilang di depan temen - temennya aku tuh bukan siapa - siapanya.


Deri : bell aku tahu loh , dia wataknya kayak gimana. Dia itu orangnya cenderung keras kepala, dikasih tau kayak anjing malah menggonggong. Tapi aku lihat kalau kamu yang ngasih tahu itu dia kayak nurut aja gitu.


Bella : Hmm taulah,  gak usah kedia dulu aku nanya sama kamu, yang kamu bilang ke aku malam itu , apakah semuanya beneran atau cuma candaan ?


Deri : Bell, Aku gak mau janji perihal aku cinta sama kamu selamanya. Aku gak mau bilang tentang aku sayang kamu selamanya.

Tapi disini aku cuma mau ngasih bukti, dan aku berharap semoga tuhan merestui aku memperjuangkanmu.


Bella : Baiklah, tapi aku lihat kamu sekarang kayak seolah menghindar ya ?


Deri : Bukan menghindar, tapi aku coba memendam perasaanku dalam - dalam.

Aku emang sayang sama kamu. Tapi disisi lain aku menghargai perasaan temanku.


Bella : Hmm


Deri : Dan aku sekarang lebih memilih mencintaimu dalam diamku aja bell, dan iya satu hal bell, jangan nganggap sepele dengan yang kamu bilang status ya. karena takutnya kamu malah menyakitinya lagi.


Bella : Iya der iya.


Deri : Nanti kamu coba omongin sama dia ya , tanya masalah rasanya dia sama kamu.

Kenapa dia kayak berubah gitu dari omongan awal ?


Bella : Iya der iya.


Deri : yaudah gak usah dibahas lagi ya, Cukup aku mencintaimu dalam diamku. udah cukup buat aku bahagia kok.


Bella : Derr🥲



Tasikmalaya , 5 Agustus 2023.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seandainya Saja

Seandainya saja kamu mengerti, bahwa setiap perkataan adalah doa dan setiap perbuatan akan ada balasan. Termasuk menyakiti hati yang sedang berusaha membahagiakan. Seandainya saja kamu pun tahu, bahwa sudah seharusnya kau berubah jadi versi terbaikmu, meski kata itu sekarang bukan untuk diriku. Tapi kuharap tiada lagi korban dari permainanmu. Seandainya saja kamu mengingat, di mana masa lalu masih melekat dengan erat. Waktu itu kamu dan aku bertemu di tempat sepi yang kuberi nama ruang rindu. Hingga akhirnya kita saling mengenal. Meskipun akhirnya cerita kita belum sempat selesai. Seandainya saja kamu pernah merasakan apa yang aku rasakan sekarang, tentang kenangan yang harus kembali hilang. Meskipun akhirnya, di sini aku yang lagi-lagi tersakiti. Seandainya saja kamu bisa jadi aku. Untuk merasakan sakit yang aku rasa karenamu. Tentang seseorang yang selalu menangis, karena orang yang aku cinta, begitu tega menikam dan bertingkah sangat sadis. Seandainya kamu mengerti diamku. Bukan ber...

RASAKU

Hariku indah, ketika kicauan burung menyapa merdu di telinga. Ketika hujan terang, muncul lah pelangi. Ketika kamu menyapaku dengan puisi. Yang berkedok pengagum rahasia.  Lucunya cerita itu jika kuingat-ingat..  Dan lebih lucunya aku tak merasa kalau puisi yang kamu tulis ditujukan untukku. Yahh... Bisa di bilang aku makhluk yang tak peka..   Padahal kamu tak tahu di hati ini berharap. Kapan ya, aku punya pengagum rahasia? Kapan ya, aku dibuatin puisi romantis? Kataku dalam hati..  Perkenalan tanpa sengaja  Ocehan yang tak berfaedah Gurauan yang sangat receh Itu saja sudah berkesan..  Apalagi sekarang saat kita berbincang via suara..  Tanpa kita sadari dari musibah  Kita semakin dekat dan melekat Semakin berhasrat dan memikat. Rasa yang semakin besar berkobar Tanpa sadar cinta kita pun semakin mekar. Wahai tuan Kau tahu rasaku semakin tak karuan Jiwaku tak beraturan, karena cintamu bikin aku kecanduan Aku tersesat dengan cintamu Aku terbuai ...

Senja yang Cemburu

Senja yang Cemburu Pada gemintang yang merayu Memeluk senja begitu syahdu Mencintai adalah tentang rasa Pertemuan kita ibaratkan cinta Bayang semu seperti kata ikatan  Genggaman tangan seolah menjauh  Senyum dan tawamu sebuah saksi  Kata merelakan tidak pernah ada  Yang ada hanya sisa cemburu Perihal rasa yang tak bertemu Apakah kamu pernah melihat  Kumbang yang tak bersayap ia begitu pesakitan dengan lukanya,  selayaknya seorang kekasih  yang kehilangan pelukan hangat cinta Andai semuanya masih sama  Mungkin tempat ini akan berbeda Tidak lagi terkutuk pada kesendirian. Indie Sunandri, 2023