Langsung ke konten utama

MERDEKALAH NUSANTARAKU


 

Karya : Riadi komara

Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l, diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, 17 agustus  1945

Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta”

78 tahun sudah negara kita merdeka.

Begitu banyak peristiwa yang telah kita lalui bersama.

Dari masa penjajahan inggris hingga belanda.

Begitu kita lalui dengan pertumpahan darah, korban jiwa serta raga.


Dimulai terbentuknya pancasila sebagai dasar negara.

Beserta Undang - undang 45 sebagai penyertanya.

Sampai pada masa kita sebagai penerus bangsa.

Akankah indonesia tetap merdeka ?


Sementara masih saja kita lihat banyak pertikaian antara aparat negara.

TNI , POLRI dengan angkuhnya menyonsong - nyonsongkan senjata.

Asik membuat huru hara seperti kasus sambo dan joshua.

Apakah ini yang disebut merdeka ?


Kita lihat papua masih anteng dengan kasus Kelompok kriminal bersenjata.

Korban jiwa masih banyak terjadi disana.

Kemanakah isi undang - undang itu berada?

Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, maka penjajahan diatas dunia harus di hapuskan.

Kemanakah bait - bait itu berada sekarang ?


Hilang , tenggelam dan moksa

Itulah asas - asas negara sekarang.


Kapankah air mata pertiwi bisa reda ?

Jika keserakahan para penguasa masih terjadi di indonesia.

Kapankah bapak soekarno bisa istirahat tenang ?

Jika kepicikan penguasa masih jadi pemenang.


Sampai kapan tuan ?

Sampai kapan puan ?

Sampai kapan negara kita merdeka dengan kekosongan.


Sampai kapan tuan ?

Sampai kapan puan ?

Sampai kapan negara kita masih di tunggangi keserakahan.


Bangkitlah negeri ku !!

Bangkitlah bangsa ku !!

Bangkitlah tanah air ku !!

Kita hantam keserakahan yang merajai negeri khatulistiwa ini.


78 tahun kita merdeka 

78 tahun kita kibarkan bendera

78 tahun kita berdiri dibawah sang saka.

Maka hari ini adalah tepatnya kita umumkan pada seluruh penjuruh nusantara.

Kita menggugat keserakahan !!

Kita menggugat kemunafikan !!

Kita menggugat pertikaian !!

Dan kita menggugat ketidak adilan !!

Merdekalah Nusantara ku !!!


Tasikmalaya, 12 Agustus 2023.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seandainya Saja

Seandainya saja kamu mengerti, bahwa setiap perkataan adalah doa dan setiap perbuatan akan ada balasan. Termasuk menyakiti hati yang sedang berusaha membahagiakan. Seandainya saja kamu pun tahu, bahwa sudah seharusnya kau berubah jadi versi terbaikmu, meski kata itu sekarang bukan untuk diriku. Tapi kuharap tiada lagi korban dari permainanmu. Seandainya saja kamu mengingat, di mana masa lalu masih melekat dengan erat. Waktu itu kamu dan aku bertemu di tempat sepi yang kuberi nama ruang rindu. Hingga akhirnya kita saling mengenal. Meskipun akhirnya cerita kita belum sempat selesai. Seandainya saja kamu pernah merasakan apa yang aku rasakan sekarang, tentang kenangan yang harus kembali hilang. Meskipun akhirnya, di sini aku yang lagi-lagi tersakiti. Seandainya saja kamu bisa jadi aku. Untuk merasakan sakit yang aku rasa karenamu. Tentang seseorang yang selalu menangis, karena orang yang aku cinta, begitu tega menikam dan bertingkah sangat sadis. Seandainya kamu mengerti diamku. Bukan ber...

RASAKU

Hariku indah, ketika kicauan burung menyapa merdu di telinga. Ketika hujan terang, muncul lah pelangi. Ketika kamu menyapaku dengan puisi. Yang berkedok pengagum rahasia.  Lucunya cerita itu jika kuingat-ingat..  Dan lebih lucunya aku tak merasa kalau puisi yang kamu tulis ditujukan untukku. Yahh... Bisa di bilang aku makhluk yang tak peka..   Padahal kamu tak tahu di hati ini berharap. Kapan ya, aku punya pengagum rahasia? Kapan ya, aku dibuatin puisi romantis? Kataku dalam hati..  Perkenalan tanpa sengaja  Ocehan yang tak berfaedah Gurauan yang sangat receh Itu saja sudah berkesan..  Apalagi sekarang saat kita berbincang via suara..  Tanpa kita sadari dari musibah  Kita semakin dekat dan melekat Semakin berhasrat dan memikat. Rasa yang semakin besar berkobar Tanpa sadar cinta kita pun semakin mekar. Wahai tuan Kau tahu rasaku semakin tak karuan Jiwaku tak beraturan, karena cintamu bikin aku kecanduan Aku tersesat dengan cintamu Aku terbuai ...

Senja yang Cemburu

Senja yang Cemburu Pada gemintang yang merayu Memeluk senja begitu syahdu Mencintai adalah tentang rasa Pertemuan kita ibaratkan cinta Bayang semu seperti kata ikatan  Genggaman tangan seolah menjauh  Senyum dan tawamu sebuah saksi  Kata merelakan tidak pernah ada  Yang ada hanya sisa cemburu Perihal rasa yang tak bertemu Apakah kamu pernah melihat  Kumbang yang tak bersayap ia begitu pesakitan dengan lukanya,  selayaknya seorang kekasih  yang kehilangan pelukan hangat cinta Andai semuanya masih sama  Mungkin tempat ini akan berbeda Tidak lagi terkutuk pada kesendirian. Indie Sunandri, 2023