Langsung ke konten utama

NEGERI KOTAK PANDORA



Dalam buku harian sejarah, bangsa Indonesia pernah dijajah pada suatu masa yang tidak beradab, tak berakal.


Apakah kita sudah merdeka, ketika kekayaan belum jatuh kepada rakyatnya, nepotisme, kapitalisme seperti bumbu percikan, terjadi permusuhan negara


Antara kecebong vs kampret, slogan negatif pecandu kursi poltik, isu sara menjadi santapan masyarakat kita

pancasila seperti hanya retorika


Sebuah negeri kotak pandora yang tak pernah beranjak kepada suatu keadaan, hanya menjadi penonton dunia, sebuah bangsa yang semakin jauh terbelakang 


Para pejabat sibuk dengan pelacur yang menari telanjang di atas vaginanya, lalu merampok hak bansos para warganya, kemudian bermain kasino dan tertawa


Para ibu kelaparan, banyak bayi mati karena kekurangan gizi, susu akhirnya tidak pernak terbeli, lalu sang ibu menjadi perempuan malam lagi


Dan pemuda itu menikmatinya, lalu aids menjalani ke penjuru arah, katanya ini adalah gaya, mengisap cerutu sambil meremas buah dada, lalu slot adalah kawan setia berselimut kabut dosa


Sebuah teks proklamasi yang di tulis dengan begitu baik oleh bung Hatta lalu di gaungkan oleh bung karno, diketik kembali oleh bapak sayuti melik


Ternyata belum terlaksana 

Masih menjadi bualan belaka

Digoreng oleh berbagai media

Kita tetap bhinneka tunggal Ika.


Indie s.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seandainya Saja

Seandainya saja kamu mengerti, bahwa setiap perkataan adalah doa dan setiap perbuatan akan ada balasan. Termasuk menyakiti hati yang sedang berusaha membahagiakan. Seandainya saja kamu pun tahu, bahwa sudah seharusnya kau berubah jadi versi terbaikmu, meski kata itu sekarang bukan untuk diriku. Tapi kuharap tiada lagi korban dari permainanmu. Seandainya saja kamu mengingat, di mana masa lalu masih melekat dengan erat. Waktu itu kamu dan aku bertemu di tempat sepi yang kuberi nama ruang rindu. Hingga akhirnya kita saling mengenal. Meskipun akhirnya cerita kita belum sempat selesai. Seandainya saja kamu pernah merasakan apa yang aku rasakan sekarang, tentang kenangan yang harus kembali hilang. Meskipun akhirnya, di sini aku yang lagi-lagi tersakiti. Seandainya saja kamu bisa jadi aku. Untuk merasakan sakit yang aku rasa karenamu. Tentang seseorang yang selalu menangis, karena orang yang aku cinta, begitu tega menikam dan bertingkah sangat sadis. Seandainya kamu mengerti diamku. Bukan ber...

RASAKU

Hariku indah, ketika kicauan burung menyapa merdu di telinga. Ketika hujan terang, muncul lah pelangi. Ketika kamu menyapaku dengan puisi. Yang berkedok pengagum rahasia.  Lucunya cerita itu jika kuingat-ingat..  Dan lebih lucunya aku tak merasa kalau puisi yang kamu tulis ditujukan untukku. Yahh... Bisa di bilang aku makhluk yang tak peka..   Padahal kamu tak tahu di hati ini berharap. Kapan ya, aku punya pengagum rahasia? Kapan ya, aku dibuatin puisi romantis? Kataku dalam hati..  Perkenalan tanpa sengaja  Ocehan yang tak berfaedah Gurauan yang sangat receh Itu saja sudah berkesan..  Apalagi sekarang saat kita berbincang via suara..  Tanpa kita sadari dari musibah  Kita semakin dekat dan melekat Semakin berhasrat dan memikat. Rasa yang semakin besar berkobar Tanpa sadar cinta kita pun semakin mekar. Wahai tuan Kau tahu rasaku semakin tak karuan Jiwaku tak beraturan, karena cintamu bikin aku kecanduan Aku tersesat dengan cintamu Aku terbuai ...

Senja yang Cemburu

Senja yang Cemburu Pada gemintang yang merayu Memeluk senja begitu syahdu Mencintai adalah tentang rasa Pertemuan kita ibaratkan cinta Bayang semu seperti kata ikatan  Genggaman tangan seolah menjauh  Senyum dan tawamu sebuah saksi  Kata merelakan tidak pernah ada  Yang ada hanya sisa cemburu Perihal rasa yang tak bertemu Apakah kamu pernah melihat  Kumbang yang tak bersayap ia begitu pesakitan dengan lukanya,  selayaknya seorang kekasih  yang kehilangan pelukan hangat cinta Andai semuanya masih sama  Mungkin tempat ini akan berbeda Tidak lagi terkutuk pada kesendirian. Indie Sunandri, 2023