Langsung ke konten utama

PENDOSA KATA PERCAYA



 Sudah ku reguk kata percaya atas dirimu yang ku cinta.

Telah ku luaskan sabar untuk perasaan yang ingin tumbuh besar.

Ku rawat perih yang merintih atas luka yang selalu kau beri.


Namun itu semua ternyata masih membuatmu belum merasa tercukupi.


Kasih.. 

Apa yang masih kau cari di luar sana..??


kau bermain hati menutupi kisahnya di belakangku tanpa aku tahu.


Kau nodai percayaku selama ini dengan menyakiti hati.


Kau memang wanita manja sang penebar pesona.


Menebar kata-kata romansa pada semua telinga yang haus akan cinta.


Di balik senyummu yang indah membuat banyak hati terluka.


Kau adalah pendosa kata percaya yang melumat banyak cinta.


Hatimu tak pernah merasa cukup, rasamu bersimbah hasrat yang tak pernah puas menyakiti setiap kata percaya.


Jiwamu meronta-ronta kehausan kasih

Sayang pada semua manusia.



Kau anggap semua tidak lebih dari sahabat teman cerita.


Di belakangku kau memikat banyak hati yang mendekat.



ANJING..!!



BANGSATT..!!



PENDUSTA..!!



Apa yang merasuki jiwamu..??


Hingga kau nodai kata percaya yang selama ini ku agungkan atas namamu.



PERSETAN SEMUA..!!



Hari ini kau akan melihat diamku yang membara menjadi amarah.


Rasaku yang meledak atas sabarku yang berontak..


Pelukku akan meremuk membakar hati yang berkecambuk..


Jantungku memacu genderang perang,


memompa denyut nadi semakin kencang.



Untukmu..



Rayakanlah Kemenanganmu atas segala hati yang kau buat luluh..

Kau tak layak bahagia sebagai seorang pendosa kata percaya..

Sudah banyak tangis dan jeritan sakit yang kau buat menderita..


Kata-katamu layaknya senjata untuk menjatuhkan setiap hati hingga patah..

Untukmu sang penebar cinta di balik topeng sandiwara..


Percayaku telah padam di bantai kecewa yang terpendam..

Sudah waktunya aku pulang,

Selamat atas bahagia yang kau rampas dari jiwa yang merintih perih.

Biarkan aku pergi mengutuk namamu dalam hati yang kau nodai..





PENDOSA KATA PERCAYA..


dy


Dec-2022.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seandainya Saja

Seandainya saja kamu mengerti, bahwa setiap perkataan adalah doa dan setiap perbuatan akan ada balasan. Termasuk menyakiti hati yang sedang berusaha membahagiakan. Seandainya saja kamu pun tahu, bahwa sudah seharusnya kau berubah jadi versi terbaikmu, meski kata itu sekarang bukan untuk diriku. Tapi kuharap tiada lagi korban dari permainanmu. Seandainya saja kamu mengingat, di mana masa lalu masih melekat dengan erat. Waktu itu kamu dan aku bertemu di tempat sepi yang kuberi nama ruang rindu. Hingga akhirnya kita saling mengenal. Meskipun akhirnya cerita kita belum sempat selesai. Seandainya saja kamu pernah merasakan apa yang aku rasakan sekarang, tentang kenangan yang harus kembali hilang. Meskipun akhirnya, di sini aku yang lagi-lagi tersakiti. Seandainya saja kamu bisa jadi aku. Untuk merasakan sakit yang aku rasa karenamu. Tentang seseorang yang selalu menangis, karena orang yang aku cinta, begitu tega menikam dan bertingkah sangat sadis. Seandainya kamu mengerti diamku. Bukan ber...

RASAKU

Hariku indah, ketika kicauan burung menyapa merdu di telinga. Ketika hujan terang, muncul lah pelangi. Ketika kamu menyapaku dengan puisi. Yang berkedok pengagum rahasia.  Lucunya cerita itu jika kuingat-ingat..  Dan lebih lucunya aku tak merasa kalau puisi yang kamu tulis ditujukan untukku. Yahh... Bisa di bilang aku makhluk yang tak peka..   Padahal kamu tak tahu di hati ini berharap. Kapan ya, aku punya pengagum rahasia? Kapan ya, aku dibuatin puisi romantis? Kataku dalam hati..  Perkenalan tanpa sengaja  Ocehan yang tak berfaedah Gurauan yang sangat receh Itu saja sudah berkesan..  Apalagi sekarang saat kita berbincang via suara..  Tanpa kita sadari dari musibah  Kita semakin dekat dan melekat Semakin berhasrat dan memikat. Rasa yang semakin besar berkobar Tanpa sadar cinta kita pun semakin mekar. Wahai tuan Kau tahu rasaku semakin tak karuan Jiwaku tak beraturan, karena cintamu bikin aku kecanduan Aku tersesat dengan cintamu Aku terbuai ...

Senja yang Cemburu

Senja yang Cemburu Pada gemintang yang merayu Memeluk senja begitu syahdu Mencintai adalah tentang rasa Pertemuan kita ibaratkan cinta Bayang semu seperti kata ikatan  Genggaman tangan seolah menjauh  Senyum dan tawamu sebuah saksi  Kata merelakan tidak pernah ada  Yang ada hanya sisa cemburu Perihal rasa yang tak bertemu Apakah kamu pernah melihat  Kumbang yang tak bersayap ia begitu pesakitan dengan lukanya,  selayaknya seorang kekasih  yang kehilangan pelukan hangat cinta Andai semuanya masih sama  Mungkin tempat ini akan berbeda Tidak lagi terkutuk pada kesendirian. Indie Sunandri, 2023