Langsung ke konten utama

PLEDOI LAKI LAKI SAMPAH


 

Di sela - sela malam 

Dilembah pekat hitam

Ku utarakan padamu dewi

Perihal rasa yang kini mengisi hati


Dewi tak ada niatku tuk menyakiti

Tak ada niatku untuk pergi

Tak terpikir sama sekali di pikirku untuk lari

Tapi ini perihal hati dewi


Seandainya saja engkau mengetahui 

Apa yang sebenarnya aku alami

Sesungguhnya aku mencintaimu dewi

Namun apalah dayaku ini, kau sudah tak lagi sendiri.

Hatimu kini ada yang mengisi, dewi.


Dewi....

Aku mohon dengarkan isi hatiku ini

Ku pergi bukan karena sudah tak mencintai

Bukan pula rasa yang ada ini telah pergi

Namun aku hanya berusaha menghargai

Siapa yang ada disampingmu kini.


Di sela - sela malam 

Dilembah pekat hitam

Ku utarakan padamu dewi

Perihal rasa yang kini mengisi hati


Dewi, apakah sedikitnya engkau mengerti ?

Apakah setidaknya engkau tahu isi hatiku ini ?

Bukan perihal aku tak mau mengucapkan janji yang kau pertanyakan padaku waktu malam hari.

Tapi aku tak mau berjanji dewi, sebab pencundanglah aku jika tak bisa menepati janji yang sudah terlontar dari mulutku ini.


Mungkin untuk sebagian pria lain akan bisa menjawab pertanyaan mu waktu malam hari.

Tapi tidak bagiku dewi

Ini aku dewii....

Laki - laki yang tak sempurna ini 

Hanya berusaha memperjuangkan rasa cinta ini.


Ini aku dewi 

Laki - laki yang saat ini mencintaimu dalam diam

Laki - laki yang sudi memendam rasa walaupun hatinya tak mau dibungkam


Ini aku dewi 

Laki laki yang mencintaimu sampai bumi tak berotasi

Hingga anurika tak terbit lagi 

Aku akan tetap mencintaimu sampai mati.


"Riadi komara"

Tasikmalaya, 6 Agustus 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seandainya Saja

Seandainya saja kamu mengerti, bahwa setiap perkataan adalah doa dan setiap perbuatan akan ada balasan. Termasuk menyakiti hati yang sedang berusaha membahagiakan. Seandainya saja kamu pun tahu, bahwa sudah seharusnya kau berubah jadi versi terbaikmu, meski kata itu sekarang bukan untuk diriku. Tapi kuharap tiada lagi korban dari permainanmu. Seandainya saja kamu mengingat, di mana masa lalu masih melekat dengan erat. Waktu itu kamu dan aku bertemu di tempat sepi yang kuberi nama ruang rindu. Hingga akhirnya kita saling mengenal. Meskipun akhirnya cerita kita belum sempat selesai. Seandainya saja kamu pernah merasakan apa yang aku rasakan sekarang, tentang kenangan yang harus kembali hilang. Meskipun akhirnya, di sini aku yang lagi-lagi tersakiti. Seandainya saja kamu bisa jadi aku. Untuk merasakan sakit yang aku rasa karenamu. Tentang seseorang yang selalu menangis, karena orang yang aku cinta, begitu tega menikam dan bertingkah sangat sadis. Seandainya kamu mengerti diamku. Bukan ber...

RASAKU

Hariku indah, ketika kicauan burung menyapa merdu di telinga. Ketika hujan terang, muncul lah pelangi. Ketika kamu menyapaku dengan puisi. Yang berkedok pengagum rahasia.  Lucunya cerita itu jika kuingat-ingat..  Dan lebih lucunya aku tak merasa kalau puisi yang kamu tulis ditujukan untukku. Yahh... Bisa di bilang aku makhluk yang tak peka..   Padahal kamu tak tahu di hati ini berharap. Kapan ya, aku punya pengagum rahasia? Kapan ya, aku dibuatin puisi romantis? Kataku dalam hati..  Perkenalan tanpa sengaja  Ocehan yang tak berfaedah Gurauan yang sangat receh Itu saja sudah berkesan..  Apalagi sekarang saat kita berbincang via suara..  Tanpa kita sadari dari musibah  Kita semakin dekat dan melekat Semakin berhasrat dan memikat. Rasa yang semakin besar berkobar Tanpa sadar cinta kita pun semakin mekar. Wahai tuan Kau tahu rasaku semakin tak karuan Jiwaku tak beraturan, karena cintamu bikin aku kecanduan Aku tersesat dengan cintamu Aku terbuai ...

Senja yang Cemburu

Senja yang Cemburu Pada gemintang yang merayu Memeluk senja begitu syahdu Mencintai adalah tentang rasa Pertemuan kita ibaratkan cinta Bayang semu seperti kata ikatan  Genggaman tangan seolah menjauh  Senyum dan tawamu sebuah saksi  Kata merelakan tidak pernah ada  Yang ada hanya sisa cemburu Perihal rasa yang tak bertemu Apakah kamu pernah melihat  Kumbang yang tak bersayap ia begitu pesakitan dengan lukanya,  selayaknya seorang kekasih  yang kehilangan pelukan hangat cinta Andai semuanya masih sama  Mungkin tempat ini akan berbeda Tidak lagi terkutuk pada kesendirian. Indie Sunandri, 2023