Langsung ke konten utama

SEBUAH PENGAKUAN

 


Innalillahi wa inna ilaihi ro'jiun 

Setiap insan bernyawa telah di tentukan kematiannya.

Setiap insan didunia sudah di pastikan ajalnya.

Setiap insan yang hidup didunia akan menemukan akhir perjalanannya.


Seperti sebagaimana telah di terangkan dalam surah ali imran ayat 185 yang berisi "Kullu Nafsin dzaiqatul maut". ayat tersebut memiliki arti "Tiap - tiap yang berjiwa akan merasakan mati. kemudian hanyalah kepadamu kami di kembalikan".

Sungguh benar janjimu ya allah.


Ya allah, ya tuhan kami.

Kami hambamu yang berlumur dosa.

Datang kepadamu seraya meminta.

Ampuni dosa - dosa kami ya allah.


Ya allah, ya tuhan kami.

Kami hambamu yang tak tahu akan marifat

Datang kepadamu bimbing kami kejalan yang tak sesat.


Ya allah, ya tuhan kami.

Kami hambamu yang lalai akan perintah

Datang kepadamu meminta maaf atas salah.


Sering kali kami tinggalkan shalat

Sering kali kami bermaksiat

Sering kali kami lupa dan tersesat

Bahkan sering kali kami sengaja berlaku bejat.

Namun kau tak pernah marah ya allah.


Engkau kasihan kepada kami.

Engkau menunggu kami kembali.

Namun kami sering kali lupa padamu ya allah.


Ya allah, ya mujibassailin

Ampunkan lah segala dosa dosa kami ya allah.

Ampunkan lah segala kesalahan kami ya rabbana.

Masukanlah kami ke golongan orang - orang yang mati dalam keadaan khusnul khotimah.


إِلَهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً

Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan


وَلاَ أَقْوَى عَلىَ نَارِ الْجَحِيْمِ

Wa laa aqwaa ‘alaa naaril jahiimi



Fa hablii taubatan waghfir zunuubii


فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ الْعَظِيْمِ

Fa innaka ghaafirudzdzambil ‘azhiimi


ذُنُوْبيِ مِثْلُ أَعْدَادِ الرِّمَالِ

Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali


فَهَبْ ليِ تَوْبَةً يَاذَا الْجَلاَلِ

fa hablii taubatan yaa dzaaljalaali


Ya allah, ya tuhan kami kini kami datang padamu ya allah.

Kami sadar akan segala dosa - dosa kami ya allah.

Kami sadar akan segala perbuatan salah kami ya allah.

Kini kami datang memohon ampun padamu ya allah.

Jauhkanlah kami dari panasnya api neraka.


رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارارِ 

Rabbanaa aatinaa fiddunya hasanatan wa fil akhiroti hasanatan wa qinaa 'adzabannar.


_Ditulis oleh Riadi komara_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seandainya Saja

Seandainya saja kamu mengerti, bahwa setiap perkataan adalah doa dan setiap perbuatan akan ada balasan. Termasuk menyakiti hati yang sedang berusaha membahagiakan. Seandainya saja kamu pun tahu, bahwa sudah seharusnya kau berubah jadi versi terbaikmu, meski kata itu sekarang bukan untuk diriku. Tapi kuharap tiada lagi korban dari permainanmu. Seandainya saja kamu mengingat, di mana masa lalu masih melekat dengan erat. Waktu itu kamu dan aku bertemu di tempat sepi yang kuberi nama ruang rindu. Hingga akhirnya kita saling mengenal. Meskipun akhirnya cerita kita belum sempat selesai. Seandainya saja kamu pernah merasakan apa yang aku rasakan sekarang, tentang kenangan yang harus kembali hilang. Meskipun akhirnya, di sini aku yang lagi-lagi tersakiti. Seandainya saja kamu bisa jadi aku. Untuk merasakan sakit yang aku rasa karenamu. Tentang seseorang yang selalu menangis, karena orang yang aku cinta, begitu tega menikam dan bertingkah sangat sadis. Seandainya kamu mengerti diamku. Bukan ber...

RASAKU

Hariku indah, ketika kicauan burung menyapa merdu di telinga. Ketika hujan terang, muncul lah pelangi. Ketika kamu menyapaku dengan puisi. Yang berkedok pengagum rahasia.  Lucunya cerita itu jika kuingat-ingat..  Dan lebih lucunya aku tak merasa kalau puisi yang kamu tulis ditujukan untukku. Yahh... Bisa di bilang aku makhluk yang tak peka..   Padahal kamu tak tahu di hati ini berharap. Kapan ya, aku punya pengagum rahasia? Kapan ya, aku dibuatin puisi romantis? Kataku dalam hati..  Perkenalan tanpa sengaja  Ocehan yang tak berfaedah Gurauan yang sangat receh Itu saja sudah berkesan..  Apalagi sekarang saat kita berbincang via suara..  Tanpa kita sadari dari musibah  Kita semakin dekat dan melekat Semakin berhasrat dan memikat. Rasa yang semakin besar berkobar Tanpa sadar cinta kita pun semakin mekar. Wahai tuan Kau tahu rasaku semakin tak karuan Jiwaku tak beraturan, karena cintamu bikin aku kecanduan Aku tersesat dengan cintamu Aku terbuai ...

Senja yang Cemburu

Senja yang Cemburu Pada gemintang yang merayu Memeluk senja begitu syahdu Mencintai adalah tentang rasa Pertemuan kita ibaratkan cinta Bayang semu seperti kata ikatan  Genggaman tangan seolah menjauh  Senyum dan tawamu sebuah saksi  Kata merelakan tidak pernah ada  Yang ada hanya sisa cemburu Perihal rasa yang tak bertemu Apakah kamu pernah melihat  Kumbang yang tak bersayap ia begitu pesakitan dengan lukanya,  selayaknya seorang kekasih  yang kehilangan pelukan hangat cinta Andai semuanya masih sama  Mungkin tempat ini akan berbeda Tidak lagi terkutuk pada kesendirian. Indie Sunandri, 2023