Dear diary (terimakasih ya pernah hadir)
Dan malam ini kembali harus ku baca
Sebuah prosa sederhana tentang rasa
Berisi untaian kata - kata seorang pengagum rahasia.
Walaupun lagi - lagi kau sama sekali tak menyadarinya. Tak mengapa meskipun begitu, aku takkan memaksa akan perihal rasaku padamu. Karena bagiku meskipun aku tak bisa memilikimu, setidaknya aku sudah berusaha mengungkapnya.
Meskipun terkadang sering terbesit tanya di kepala.
Kenapa sih kamu tidak pernah peka ?
Kenapa sih kamu seolah - olah mati rasa ?
Pertanyaan - pertanyaan itu seketika muncul dikepala disaat aku kembali baca tetang si pengagum rahasia.
Ntahlah kenapa ini bisa terjadi lagi dan lagi.
Yang jelas sekarang rasanya pikiranku sedang dilanda bentrokan luar biasa.
Ya semua karena dia, yang kali ini buat rasaku kembali menggebu.
Ah sial, kenapa sih harus ada rasa cinta di dunia ?
Kenapa sih aku harus mengenal dirimu ?
Kalau tahu seperti ini jadinya aku tak pernah berharap mengenalmu.
Ingin rasanya tidur tenang tanpa harus ada bayang - bayang dirimu.
Namun entahlah bayangmu sukar sekali ku bakar.
Ingin rasanya pergi tapi lupa caranya lari.
Karena hadirmu terus - terusan menari - nari.
Kamu memang tak pernah sadar akan perasaanku.
Namun entah mengapa kamu seolah - olah menahan pergiku.
Sudah ya, biarkan aku berlari.
Untuk menghindari rasa cinta yang semakin lama kian menyayat hati.
Stop ya, jangan tahan aku lagi
Biarkan aku mencari seseorang yang mencintaiku seperti aku mencintaimu sekarang ini.
Oh ya sebelum ku akhiri cerita ini
Pesanku padamu hanya satu, terimakasih ya sudah jadi bagian dari story ku ini.
Tanpamu cerita ini takkan pernah tertulis sampai kini.
_Goresan pena_
_Riadi komara_
_Tasikmalaya , 3 Agustus 2023_
Komentar
Posting Komentar