Langsung ke konten utama

TERUNTUK TUAN DAN NYONYA YANG ADA DI SINGGASANA KUASA

 


Selamat sore, wahai tuan yang sedang duduk di singgasana kekuasaan.

Selamat malam, wahai nyonya yang sedang mendengarkan sebuah celotehan sindiran.

Dan selamat tidur, untuk kalian yang menjadi penonton sebuah drama percintaan.


Adalagi mereka yang sedang duduk di singgasana kuasa.

Asyik melontarkan suara - suara yang tak elok di dengar telinga.

Mereka lupa bahwa di sebuah tatanan kekuasaan, masih ada rakyat yang lebih berkuasa.

Mengaku sanggup memegang toga kuasa, tapi kalian tak bisa berikan contoh baik untuk rakyatnya.


Lihatlah tuan dan nyonya !!

Ditangan ini ku pegang erat sapu lidi yang terikat dengan kokohnya.

Jangan jadikan dunia ini sebagai panggung drama kalian seenaknya.

Karena masih ada kita melihat dan menyimak kalian disana.


Wahai tuan dan nyonya yang duduk di singgasana sana.

Sadarilah kalian tak bisa berdiri seperti sekarang tanpa kita.

Kalian takkan jadi apa apa tanpa ada kita.

Jadi berhentilah merusak bangunan kokoh yang telah kita bangun bersama.


Ini bukan sebuah tempat pementasan drama korea.

Yang bisa kalian pakai sebagai tempat untuk bergumul mesra.

Tapi tempat untuk kita menyatukan rasa dan impian tepatnya.

Wahai tuan dan nyonya yang terhormat, berhentilah membuat huru - hara di tempat yang telah kita jaga bersama.



"Gabungan kata"

- Riadi komara

- Tuan jambret


Tasikmalaya, 21 Agustus 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seandainya Saja

Seandainya saja kamu mengerti, bahwa setiap perkataan adalah doa dan setiap perbuatan akan ada balasan. Termasuk menyakiti hati yang sedang berusaha membahagiakan. Seandainya saja kamu pun tahu, bahwa sudah seharusnya kau berubah jadi versi terbaikmu, meski kata itu sekarang bukan untuk diriku. Tapi kuharap tiada lagi korban dari permainanmu. Seandainya saja kamu mengingat, di mana masa lalu masih melekat dengan erat. Waktu itu kamu dan aku bertemu di tempat sepi yang kuberi nama ruang rindu. Hingga akhirnya kita saling mengenal. Meskipun akhirnya cerita kita belum sempat selesai. Seandainya saja kamu pernah merasakan apa yang aku rasakan sekarang, tentang kenangan yang harus kembali hilang. Meskipun akhirnya, di sini aku yang lagi-lagi tersakiti. Seandainya saja kamu bisa jadi aku. Untuk merasakan sakit yang aku rasa karenamu. Tentang seseorang yang selalu menangis, karena orang yang aku cinta, begitu tega menikam dan bertingkah sangat sadis. Seandainya kamu mengerti diamku. Bukan ber...

Senja yang Cemburu

Senja yang Cemburu Pada gemintang yang merayu Memeluk senja begitu syahdu Mencintai adalah tentang rasa Pertemuan kita ibaratkan cinta Bayang semu seperti kata ikatan  Genggaman tangan seolah menjauh  Senyum dan tawamu sebuah saksi  Kata merelakan tidak pernah ada  Yang ada hanya sisa cemburu Perihal rasa yang tak bertemu Apakah kamu pernah melihat  Kumbang yang tak bersayap ia begitu pesakitan dengan lukanya,  selayaknya seorang kekasih  yang kehilangan pelukan hangat cinta Andai semuanya masih sama  Mungkin tempat ini akan berbeda Tidak lagi terkutuk pada kesendirian. Indie Sunandri, 2023

RASAKU

Hariku indah, ketika kicauan burung menyapa merdu di telinga. Ketika hujan terang, muncul lah pelangi. Ketika kamu menyapaku dengan puisi. Yang berkedok pengagum rahasia.  Lucunya cerita itu jika kuingat-ingat..  Dan lebih lucunya aku tak merasa kalau puisi yang kamu tulis ditujukan untukku. Yahh... Bisa di bilang aku makhluk yang tak peka..   Padahal kamu tak tahu di hati ini berharap. Kapan ya, aku punya pengagum rahasia? Kapan ya, aku dibuatin puisi romantis? Kataku dalam hati..  Perkenalan tanpa sengaja  Ocehan yang tak berfaedah Gurauan yang sangat receh Itu saja sudah berkesan..  Apalagi sekarang saat kita berbincang via suara..  Tanpa kita sadari dari musibah  Kita semakin dekat dan melekat Semakin berhasrat dan memikat. Rasa yang semakin besar berkobar Tanpa sadar cinta kita pun semakin mekar. Wahai tuan Kau tahu rasaku semakin tak karuan Jiwaku tak beraturan, karena cintamu bikin aku kecanduan Aku tersesat dengan cintamu Aku terbuai ...